Walaupun manusia telah jatuh di dalam dosa, namun manusia tetap adalah gambaran Allah, dan tetap mempunyai keinginan untuk mengenal Allah yang menciptakannya. Semua agama menjadi saksi bagi pencarian umat manusia akan Tuhan. Tuhanlah yang memanggil manusia lebih dulu, dan tanpa lelah mencari setiap orang untuk berjumpa dengannya secara rahasia, dalam doa. Dalam doa, inisiatif kasih Tuhan selalu datang lebih dahulu, dan langkah awal kita selalu merupakan tanggapan. Allah sedikit demi sedikit menyatakan diri-Nya dan menyatakan manusia kepada dirinya sendiri, sehingga menjadi seperti drama perjanjian. Hal ini nyata dalam keseluruhan sejarah keselamatan.
doa harian novena dan devosi kristiani. Katekismus mengajarkan bahwa doa itu merupakan perjumpaan kita dengan Yesus, seperti halnya perjumpaan wanita Samaria dengan Yesus di sumur (lih. Yoh 4:1-42). Adalah Yesus yang terlebih dahulu haus dan meminta minum kepada kita. Tuhan haus agar kita haus akan Dia. Dalam doalah, kehausan Tuhan akan kita dan kehausan kita akan Dia, bertemu.
doa harian novena dan devosi kristiani. Kitab Suci kerap menuliskan bahwa dengan hati, manusia berdoa. Maka doa yang baik adalah doa yang keluar dari hati, yang sungguh merindukan Tuhan. Jadi kalau hati kita jauh dari Allah, maka doa menjadi tidak berarti. Dalam hati kita inilah, kita bertemu dengan Tuhan, di hati kita inilah Tuhan menyatakan perjanjian-Nya dengan kita. Maka doa Kristiani adalah hubungan perjanjian antara Allah dengan kita, di dalam Kristus. Doa merupakan tindakan Allah dan tindakan kita, yang mempersatukan kita dengan Allah.
Isi Doa dalam buku ini adalah doa-doa harian, doa-doa syukur, doa-doa dalam situasi sulit, doa mohon berkat dan perlindungan, devosi kepada Hati Kudus Yesus, doa kepada Para Malaikat Allah, doa-doa kepada Para Kudus Allah.





Ulasan
Belum ada ulasan.