Setiap manusia mencari kebahagiaan, hidup yang tenang. Ataraxia, tiadanya gangguan, adalah ideal kehidupan Stoikisme. Aliran filsafat di era Kekaisaran Romawi ini bukanlah kumpulan ide untuk bergaya. Filsafat bukanlah sekadar seni retorika. Bagi Epiktetos dan Marcus Aurelius, filsafat adalah praktik dan latihan (askesis), sebuah seni menjalani kehidupan. Di zaman di mana kita terus-menerus diganggu oleh media sosial, mudah termakan hoax yang menimbulkan emosi jiwa, Stoikisme menawarkan terapi untuk jiwa. Filsafat Stoik berjanji menyembuhkan kita dari berbagai emosi negatif (rasa iri, marah, pahit, takut). Kuncinya adalah membedakan dalam segala hal: apa yang tergantung pada kita dan apa yang tidak tergantung pada kita. Dengan pemilahan tegas seperti itu, dan lewat metode latihan meluruskan cara berpikir, kaum Stoik menggapai ataraxia (absence of troubles).
| Berat | 0,355 kg |
|---|





Pembaca Fanatik –
Judulnya unik, mengundang minat untuk mengambil dan membacanya. Setelah membaca beberapa halaman, ternyata stoikisme adalah pandangan hidup yang sangat menarik. Bahkan saya rasa gagasan-gagasannya masih dan akan terus relevan dengan kehidupan manusia sehari-hari.
karyawan1 kanisius –
Terima kasih atas apresiasinya. Semoga Anda mendapatkan faedah.